rintihan si bengal
Saatnya menulis lagi. Blok terakhir di semester ini akan segera berakhir, ditandai dengan munculnya ujian pertama di keesokan hari. Lalu selesai begitu saja? Sayangnya, tidak. Aku masih harus mengambil data penelitian yang tak kunjung terambil karena polah sekolah. Lagi pula masih ada KKN yang perlu aku laksanakan demi menamatkan masa sarjanaku ini. Yah, coba kita mulai untuk menulis. ****** Beberapa menit yang lalu, aku sempat menangis selama 10 detik. Tidak lama tetapi cukup untuk melepas kesedihanku. Aku tak bisa berbuat banyak untuk ibu dan adik-adikku, atau memang belum pernah berbuat? Lagi-lagi kami mendapat cobaan dari orang yang rasa sayangnya meragukan itu. Aku masih ingat betapa kecewanya aku saat mendengar perkataannya bahwa ia bisa sembuh dengan mudah, tanpa menyebut peran ibu dan kami. Saat ibu dan kami sakit, kata lebai dan manja itu selalu terhunus pada pendengaran kami olehnya. Berlagak congkak serasa paling pintar dan sehat, dia...