Postingan

rasa syukur dan tanda tanya besar

       Kebetulan aku (dan teman-teman seangkatan) sedang disibukkan oleh ujian di akhir blok, bahkan rangkaian ujian belum selesai saat tulisan ini dipublikasikan. Baru tiga hari, tetapi melelahkan. Setidaknya sisa satu ujian saja. Kemudian sisa satu blok (baru) di semester ini. Bismillah. Izinkan aku menulis sedikit tentang hari ini. ******     Di tengah melepas penat, aku menerima dua kabar yang menyenangkan: kakak sepupuku berhasil lolos ujian masuk perguruan tinggi negeri nasional, tepatnya sebuah perguruan tinggi negeri yang sangat bergengsi; serta pacarku akan berangkat ke Malaysia awal semester depan, bertingkah sebagai salah satu mahasiswa  inbound  dari jurusan kami tercinta. Kalian hebat! Syabas! Aku ucapkan rasa syukur dan bangga yang terdalam untuk kalian. Dalam susana haru kecil-kecilan, kabar ini menjadi refleksi bagi diriku. Kapan aku memiliki kesempatan seperti mereka? Bagaimana aku bisa seperti mereka? Jiwaku ini serasa didera per...

preambule

    Aku tidak tahu nantinya seberapa konsisten blog ini akan diisi. Penulis adalah seorang laki-laki muda, tak lama lagi berusia 21 tahun, yang sedang mencoba bersungguh-sungguh menimba ilmu pada jenjang perguruan tinggi.  ******    Bualan ini aku ketik tepat sebelum azan Ashar berkumandang di tempat rantauku. Hari yang cukup melelahkan, seperti biasanya. Gemuruh petir juga terdengar (lagi) dengan waktu yang kurang lebih sama seperti hari kemarin-kemarin. Tipikal pancaroba. Sialnya, plafon kamar kosku (yang baru berdiri setahun lebih sedikit) sudah menghijau gegara hawa yang lembap dan menyakitkan ini. Semoga aku dan kamu disehatkan selalu. Lagipula, kepalaku sedikit cekat-cekot yang mungkin disebabkan karena lelah, hawa yang menyebalkan, serta segala bentuk overthinking yang ada. ****** Semoga hal-hal baik selalu terjadi di kehidupanku dan kamu, wahai pembaca. Aamiin.